Minggu, 18 Oktober 2015

paper 3 dan 4 ilmu budaya dasar

PAPER 3

1.Manusia dan Kesusastraan

Manusia dan kesusastraan memiliki hubungan yang saling mengisi. Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna yang diberi akal dan pikiran untuk berhubungan dengan sekitarnya. Untuk saling berinteraksi dengan sesama, manusia membutuhkan suatu alat komunikasi, yaitu bahasa.
Dengan menggunakan bahasa juga, sesama manusia bisa saling bertukar informasi. Sebagai makhluk hidup yang mempunyai akal dan pikiran, manusia dapat berfikir mana yang baik dan mana yang buruk, dan juga dapat memperkaya ilmu pengetahuan.
Di dalam sastra, manusia juga berperan penting dalam membudayakan sebuah bahasa, dan tidak hanya bahasa saja, tapi sastra lain seperti drama dan teater. Diperlukan keahlian yang khusus untuk dapat memainkan peran yang baik menggunakan bahasa yang baik pula. Sastra juga termasuk seni yang bisa dikembangkan dengan baik oleh manusia yang berkreatif. Tanpa adanya manusia, sastra pun tidak akan pernah muncul, karena sastra berakar dari kepribadian seorang manusia itu sendiri.
Sastra adalah seni berbahasa.
Sastra adalah ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam.
Sastra adalah ekspresi pikiran (pandangan, ide, perasaan, pemikiran) dalam bahasa.
Sastra adalah sebuah inspirasi kehidupan yang dimateraikan dalam bentuk keindahan.
Sastra adalah buku-buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kebenara moral dengan sentuhan kesucian, keluasan pandangan, dan bentuk yang memesona.
Sastra adalah ungkapan pribadi manusia berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kongkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa.
Kesusastraan (prosa dan puisi) sesungguhnya terkait dengan seluruh aspek kehidupan. Hanya saja karena pemaparannya menempuh lajur rekaan imajinasi, sehingga nampak semu. Tapi dalam kesemuannya itu, sastra merefleksikan fenomena hidup beragam dengan mendalam, mengikuti cipta-rasa-karsa penulisnya.
Untuk itu memang diperlukan kesiapan: apresiasi, interpretasi dan analisis, sehingga dunia rekaan didalam sastra jelas kaitannya dengan seluruh aspek kehidupan. Kritik sebagai perangkat penting yang sesungguhnya berfungsi menunjukkan arti kehadiran sastra.








2.Budaya dan Frosa
Prosa dan Budaya (Ilmu Budaya Dasar), kita dapat memperoleh manfaat (nilai) yang terkandung dalam budaya itu sendiri. Dengan kita memahami prosa, kita dapat mengambil nilai yang terkandung dalam sebuah budaya. Beberapa kaitan (nilai) antara budaya dan prosa antara lain kesenangan, informasi, warisan budaya, serta keseimbangan wawasan. Dalam pembahasan kali ini, saya akan memberikan gambaran melalui sebuah novel yang pernah saya baca dan akan dikaitkan kepada nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya.

            Ronggeng dukuh paruk bercerita dengan seorang tokoh utama yaitu srintil yang menjadi seorang ronggeng (penari). Walau memiliki masa kecil yang menyedihkan, namun dengan umurnya yang masih muda, Srintil diberikan bakat meronggeng jika dibandingkan dengan anak seusianya. Srintil sendiri hanya hidup dengan kakeknya yang bernama Sakarya. Kakeknya yang selalu mengikuti gerak gerik srintil dalam menyanyi menyatakan bahwa srintil sepertidirasuki oleh "Indang Ronggeng" (Roh  nenek moyang Ronggeng ). Dalam kisah ini, Srintil disukai oleh para lelaki, salah satunya adalah rasus. Namun berbagai cara yang digunakan rasus tidak berhasil mendapatkan Srintil. Namun dalam kepercayaan dahulu, seorang ronggeng tidak diperkenalkan untuk menikah dengan seseorang. Ini dikarenakan orang dulu menganggap bahwa penari ronggeng bukan hanya milik seseorang. Namun milik bersama. Penari ronggeng adalah milik bersama yang ditugaskan untuk menghibur orang-orang disekelilingnya.


            Dari gambaran cerita singkat tentang Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari, kita dapat mengambil nilai-nilai budaya hingga saat ini. Ilmu Budaya yang kita ambil dari ronggeng Dukuh Paruk adalah sebuah Prosa Baru (fiksi) berbentuk novel. Nilai budaya yang dihubungkan dengan Prosa yang dapat kita ambil antara lain     :

1.  Kesenangan
                  Dalam hal ini, Novel Ronggeng Dukuh Paruk yang telah saya baca memberikan kesenangan bagi saya. Novel ini erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari seorang ronggeng. Selain itu, bahasa yang digunakan dalam Novel ini banyak menggunakan bahasa daerah, khususnya Bahasa Jawa "Ngoko" (kasar). Sehingga bagi saya yang merupakan orang jawa, nilai budaya, alur cerita, dan gambaran akan memberikan kesenangan tersendiri karena diambil dari bahasa sehari-hari.

2. Informasi
              Banyak hal yang saya dapatkan tentang ronggeng didalam novel ini. Informasi yang diperoleh sangat bermanfaat dan dapat dirasakan hingga saat ini. salah satunya adalah nilai budaya ketika seorang ronggeng akan menari. Disitu saya mengetahui bagaimana seorang ronggeng di zaman dahulu melakukan ritual khusus sebelum mereka tampil.

3. Warisan Budaya
              Sebenarnya tidak harus melalui sebuah prosa. Nilai budaya disini khususnya dalam hal praktek dapat langsung diturunkan secara turun temurun. Namun dengan adanya prosa, orang yang membaca akan mulai tersadar betapa pentingnya sebuah budaya masa lalu yang mungkin mulai terlupakan hingga saat ini. 

4. Keseimbangan Wawasan
          Dengan membaca sebuah prosa, secara tidak langsung kita akan mendapatkan keseimbangan wawasan. Apa maksudnya ? Dalam hal ini, mungkin kita hanya tahu bahwa seorang ronggeng (penari) hanya menghibur seseorang dengan gerakannya. Namun disisi lain, setelah membaca prosa khususnya Novel yang telah saya baca ini (Ronggeng Dukuh Paruk), kita mendapatkan keseimbangan wawasan tentunya tentang ronggeng. Keseimbangan wawasannya adalah kita menjadi lebih tahu bahwa pada zaman dahulu bahwa ronggeng tidak diperbolehkan untuk menikah. Namun di zaman saat ini, ronggeng bebas untuk menentukan apakah dirinya mau menikah atau tidak. Inilah nilai keseimbangan wawasan dari sebuah prosa.

REFERENSI
http://anugrahdwis.blogspot.co.id/2015/04/kaitan-ilmu-budaya-dasar-dengan-prosa.html


3. NILAI-NILAI DALAM  PROSA FIKSI

Sebagai seni yang bertulang punggung cerita, mau tidak mau lcarya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawakan moral, pesan atau cerita. Dengan pezicataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dan membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis infonnasi yang tidak terdapat di dalam ensildopedi. Dalam novel sexing kita dapat belajan sesuatu yang lebih datipada sejarah atau laporan jumalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimuli imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman¬pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan labih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

Referensi



4.kaitan ilmu budaya dasar dengan puisi
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam buku Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang/unsur dari kebudayaan. Maka puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1. Figura bahasa (figurative language)
2. Kata-kata yang ambiquitas
3. Kata-kata berjiwa
4. Kata-kata yang konotatif
5. Pengulangan

Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna,puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan suasana-suasana dan peristiwa-peristiwa kehidupan menusia dan kaitan kehidupannya dengan alam dan Tuhan. Dan puisi merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia, terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
2. Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
3. Puisi dan keinsyafan social



















PAPER 4
5.PUISI
Tema: puisi kebudayaan indonesia.

INDONESIAKU…
Negeri yang kaya akan kebudayaanya
Beragam adat istiadat,budaya serta bahasa
Terhampar ribuan pulau.

Beragam agama namun tetap Satu
Tempat budaya yang menyatukan kita
Kultur budaya yang masih kental
Bermacam warna kulit orang  indonesia

Kaulah negeriku
Sangat bangga  hidup dibumi pertiwi ini
Sejuta kata tak dapat ku ucapkan lagi
Karna keindahan budaya yg kumiliki ini
Oh negeriku..

Semoga kebudayaan Indonesia tak akan luntur
Akan selalu ada di sanubari kita
Tak boleh ada satupun yang merampas kebudayaan indonesia
Mari kita jaga dan kita lestarikan kebudayaan kita.

MAKNA / ISI Puisi     
-Makna puisi yg saya buat yg pertama kenapa saya mengambil tema kebudaayaan indonesia? Ya karna menurut saya indonesia banyak akan budayannya  seperti di bait pertama di barus ke 2yg berbunyi  Negeri yang kaya akan kebudayaanya”  maksud dari itu indonesia tidak hanya Cuma punya satu kebudayaan saja  tetapi sangat banyak dan beragam.

-Setelah itu masih di bait pertama baris ke 3 yg berbunyi  “Beragam adat istiadat,budaya serta bahasa”  maknannya yaitu budaya di indonesia itu banyak ada budaya betawi, bali, padang dll masih banyak lagi. Tidak hanya adat saja tetapi indonesia mempunyai adat istiadat. Nah bahasa walaupun banyak suku yang berbeda namun bahasa tetap satu.

-Lalu masih di bait pertama di baris ke  4 “Terhampar ribuan pulau.” Ya tentu saja bagi  warga negara indonesia pasti tau begitu banyaknya terhampar bahkan ribuan pulau indonesia yang tersebar  seperti pulau yg cukup terkenal yaitu pulau jawa dan pulau seribu maka dari itu kita sebagai warga negara indonesia wajib menjaga pulau pulau yg telah ada.

-Dan di bait ke dua baris pertama “Beragam agama namun tetap Satu“  di indonesia memang beragam negara mulai dari islam,kristen,budha,hindu dll. Walaupun berbeda agamannya namun warga indonesia tetap satu dan saling menghormati satu sama lain.

-lalu di bait ke dua di baris ke dua dan baris ke tiga “Tempat budaya yang menyatukan kita” & “Kultur budaya yang kental”  nah makna dari puisi tersebut yaitu budaya di indonesia banyak tapi kita tetap satu tidak ada yang saling melecehkan budayannya satu sama lain, dan kultur budaya di indonesia itu masih sangat kental seperti upacara adat dll.

-Dan di bait ke dua baris ke 4 “Bermacam warna kulit orang  indonesia” ya anda pasti tau sekali kulit orang orang indonesia beragam ada yang putih,hitam,kuning langsat. Walaupun berbeda kulit wana namun kita tetap satu dan tidak saling menghina satu sama lain

-setelah itu di bait ke 3 di baris ke dua yaitu “Sangat bangga  hidup dibumi pertiwi ini”  saya terutama sangat bangga sekali tinggal di  indonesia karna indonesia pemandangannya luar biasa wisata alamnya juga banyak. Sekarang saja banyak turis turis yang betah tinggal di indonesia.

-dan masih di bait ke tiga baris ke tiga dan ke empat yaitu” Sejuta kata tak dapat ku ucapkan lagi” & Karna keindahan budaya yg kumiliki ini”  saking bannganya dan saking senangnya tinggal di indonesia saya sampai tak dapat ucapkan kata2 lagi karna saya betah tinggal di indonesia. Dan budaya yang ku miliki sangat indah terutama budaya bali.


-lalu di bait ke 4 baris pertama dan ke dua yaitu “Semoga kebudayaan Indonesia tak akan luntur” & “Akan selalu ada di sanubari kita”  saya sangat berharap sekali kepada penerus bangsa seperti saya atau remaja yang lainnya agar slalu melestarikan kebudayaan indonesia serta menjaga kebudayaan indonesia. Dan indonesia slalu di sanubari serta di benak warga negara indonesia.

-terahir di bait ke 4 di baris ke tiga dan ke empat yaitu “Tak boleh ada satupun yang merampas kebudayaan indonesia” & Mari kita jaga dan kita lestarikan kebudayaan kita”  sangat di sayangkan jika kebudayaan indonesia di rampas oleh negara lain, maka dari itu kita harus melestarikannya.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar